Tujuan
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas
dirancang untuk memenuhi tujuan-tujuan berikut ini (Hongren dkk 1989 : 845) :
a.
Untuk
memperkirakan arus kas masa datang. Dalam banyak kasus, sumber dan penggunaan
kas perusahaan tidaklah berubah secara dramatis dari tahun ke tahun. Oleh
karena itu, penerimaan dan pengeluaran kas dapat diterima sebagai alat yang
baik untuk memperkirakan penerimaan dan pengeluaran kas dimasa datang.
b.
Untuk
mengevaluasi pengambilan keputusan manajemen. Laporan arus kas akan melaporkan
kegiatan investasi perusahaan, sehingga memberikan informasi arus kas kepada
investor dan kreditor untuk mengevaluasi keputusan manajer.
c.
Untuk
menentukan kemampuan perusahaan membayar deviden kepada pemegang saham,
pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada kreditor.
d.
Laporan
arus kas membantu investor dan kreditor untuk mengetahui apakah perusahaan bisa
melakukan pembayaranpembayaran ini.
e.
Untuk
menunjukkan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan.
f.
Adanya
kemungkinan bangkrutnya suatu perusahaan yang mempunyai laba bersih yang cukup
tetapi kas yang rendah menyebabkan diperlukannya informasi arus kas.
Tujuan Laporan Arus Kas adalah memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas (Dyckman, dkk 2001 : 550).
Informasi arus kas membantu pemakai untuk menilai :
a. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas.
b. Kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban.
c. Penyebab terjadinya
perbedaan antara laba dan arus kas terkait.
d. Pengaruh kegiatan investasi dan pembiayaan
(pendanaan) yang menggunakan kas
dan yang tidak (non kas) terhadap posisi keuangan perusahaan
KATEGORI
ARUS KAS
Semua arus kas masuk dan arus kas keluar diklasifikasikan ke dalam salah satu dari tiga kategori : Operasi, Investasi, Pendanaan. Pengklasifikasian arus kas ini penting dilakukan untuk mengevaluasi arus kas yang telah terjadi dan memprediksi arus kas masa depan.
a. Arus
Kas Operasi (Operating Cash Flow)
Arus kas operasi
dikaitkan dengan kegiatan memproduksi dan menyerahkan barang, menyediakan jasa,
serta transaksi lainnya yang diperhitungkan dalam penentuan laba. Arus kas
Operasi adalah semua arus yang tidak didefinisikan sebagai kegiatan investasi
atau pendanaan. Arus kas operasi mencakup berikut ini:
- Keterkaitannya dengan
laba merupakan alasan untuk mengklasifikasikan arus tersebut sebagai arus kas operasi.
- Arus kas dari transaksi
lainnya yang pada awalnya mungkin merupakan arus investasi atau pendanaan,
diklasifikasikan sebagai arus operasi jika berhubungan dengan kegiatan usaha
yang utama.
b. Arus
Kas Investasi (Investing Cash Flow)
Arus kas investasi
dikaitkan dengan investasi dalam dan pelepasan (disposisi) aktiva pabrik serta
sekuritas hutang dan ekuitas tertentu, memberikan dan menagih pinjaman, serta
kegiatan strategis lainnya. Kategori ini penting untuk mengidentifikasi rencana
pertumbuhan perusahaan. Kategori ini mencakup hal-hal berikut :
-
Selisih
antara arus kas masuk dan arus kas keluar investasi adalah arus kas masuk/arus
keluar bersih dari kegiatan investasi.
-
Perbedaan
mendasar antara arus kas keluar operasi dan investasi terletak pada periode manfaat
yang di antisipasi.
-
Keuntungan
dan kerugian dari operasi yang dihentikan serta transaksi yang menimbulkan
pos-pos luar biasa seringkali dikaitkan dngan arus kas investasi.
c. Arus Kas Pendanaan
(Financing Cash Flow).
Arus kas pembiayaan
dikaitkan dengan perolehan sumber daya dari pemilik dan pemberian pengembalian
atas investasi mereka, peminjaman uang, dan pembayaran kembali pokok pinjaman.
Selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar pendanaan merupakan arus kas
masuk (keluar) bersih dari kegiatan pendanaan
Pengelompokan dalam
laporan arus kas :
a. Kegiatan Operasi
Perusahaan (Operating)
Kegiatan ini biasanya
mencakup kegiatan produksi, pengriman barang, pemberian servis. Arus kas dari
operasi ini umumnya adalah pengaruh kas dari transaksi dan peristiwa lainnya
yang ikut dalam menentukan laba.
Contoh arus kas masuk
dari kegiatan operasi adalah sebagai berikut :
- Penerimaan
kas dari penjualan barang dan jasa termasuk penerimaan dan piutang akibat
penjualan, baik jangka panjang atau jangka pendek
- Penerimaan dari
bunga pinjaman atas penerimaan dari surat berharga lainnya seperti bunga atau
deviden.
- Semua
penerimaan yang bukan berasal dari sebagian yang sudah dikaskan dalam kelompok
investasi pembiayaan. Seperti jumlah uang yang diterima dari tuntutan di
pengadilan, klaim asuransi, kecuali yang berhubungan dengan kegiatan investasi
dan pembiayaan seperti kerusakan gedung, pengembalian dana dari supplier.
Contoh arus kas keluar dari kegiatan oparesi
adalah sebagai berikut :
-
Pembayaran
kas untuk membeli bahan yang akan digunakan untuk produksi atau untuk dijual,
termasuk pembayaran utang jangka pendek atau jangka panjang kepada supplier barang
tadi.
-
Bayar
kas pada supplier lain dan pegawai untuk kegiatan selainproduksi barang dan
jasa.
-
Pembayaran
kas kepada pemerintah untuk pajak, kewajiban lainnya, denda dan lain-lain.
-
Pembayaran
kepada pemberi pinjaman dan kreditur lainnya berupa bunga.
-
Seluruh
pembayaran kas yang tidak berasal dari transaksi investasi atau pembiayaan
seperti pembayaran tuntutan dari pengadilan, pengembalian dana kepada langganan
dan sumbangan.
b. Arus kas dari
kegiatan pembiayaan atau pendanaan (financing)
Kegiatan yang termasuk
pembiayaan atau pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam
jumlah serta komposisi modal dan pinjaman jangka panjang perusahaan, berupa
kegiatan mendapatkan sumber dana dari pemilik dengan memberikan prospek
penghasilan dari sumber dana tersebut, meminjam dan membayar utang kembali atau
melakukan pinjaman jangka panjang untuk membayar utang tertentu.
Contoh arus kas masuk
dari kegiatan pembiayaan atau pendanaan :
-
Penerimaan
dan pengeluaran surat berharga dalam bentuk equity
-
Penerimaan
dan pengeluaran obligasi, hipotek, wesel dan pinjaman jangka pendek lainnya.
Contoh arus kas keluar dari
kegiatan pembiayaan atau pendanaan adalah sebagai berikut:
-
Pembayaran
dividen dan pembayaran bunga kepada pemilik akibat adanya surat berharga saham
(equity) tadi.
-
Pembayaran
kembali utang yang di pinjam.
-
Pembagian
utang kepada kreditor termasuk utang yang sudah di perpanjang.
C, Arus kas dari kegiatan
investasi
Kegiatan yang termasuk dalam arus kas adalah
kegiatan investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang baik
yang berwujud maupun yang tidak berwujud serta investasi lain yang tidak
termasuk setara kas antara lain menerima dan menagih pinjaman, utang, surat
berharga atau modal, aktiva tetap dan aktiva produktif lainnya yang digunakan
dalam proses produksi.
Contoh arus kas dari
kegiatan investasi:
-
Penerimaan
pinjaman luar baik yang baru maupun yang sudah lama.
-
Penjualan
saham baik, saham sendiri maupun saham dalam bentuk investasi
-
Penerimaan
dari penjualan aktiva tetap dan aktiva produktif dan tidak berwujud lainnya.
Contoh arus kas keluar
dari kegiatan baru :
-
Pembayaran
utang perusahaan dan pembelian kembali surat utang perusahaan.
-
Pembelian
saham perusahaan lain atau perusahaan sendiri
-
Perolehan
aktiva tetap dan aktiva produktif lainnya.
-
Isi
dalam bentuk laporan arus kas
Dalam Pernyataan Standar
Akuntansi (PSAK) No. 2 yang dapat dipergunakan perusahaan terdapat dua metode
untuk menyajikan laoran arus kas, yaitu :
1. Metode Langsung
Metode langsung
menggolongkan berbagai kategori utama dari kegiatan operasi. Metode langsung
lebih mudah untuk dimengerti, dan memberikan informasi yang lebih banyak untuk
mengambil keputusan.
2. Metode Tidak Langsung
Penyusunan laporan arus
kas dengan menggunakan metode ini diawali dengan laba bersih dan menyesuaikan
laba bersih tersebut sehingga diperoleh arus kas dari aktivitas operasi.
Kedua metode tersebut
mendatangkan jumlah sub-total yang sama untuk kegiatan operasi, kegiatan
investasi, kegiatan pendanaan dan arus kas bersih selama periode tertentu.
Metode tersebut berbeda hanya dalam cara menunjukkan arus kas dari kegiatan
operasi.
Penyusunan anggaran kas, menurut Riyanto (1978 : 90), dapat dilakukan dengan beberapa tahap sebagai berikut :
Penyusunan anggaran kas, menurut Riyanto (1978 : 90), dapat dilakukan dengan beberapa tahap sebagai berikut :
-
Menyusun
estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasional perusahaan.
Transaksi-transaksi di sini merupakan transaksi operasi (operating
transactions). Pada tahap ini dapat diketahui adanya defisit (kekurangan) kas
atau surplus (kelebihan) kas.
-
Menyusun
perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber-sumber
lainnya yang diperlukan untuk menutup defisit kas. Juga disusun estimasi
pembayaran bunga kredit tersebut beserta waktu pembayarannya kembali.
Transaksi-transaksi di sini merupakan transaksi finansiil (financial
transaction).
-
Menyusun
kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya
transaksi finansiil. Anggaran kas yang final ini merupakan gabungan dari
transaksi operasional dan transaksi finansiil yang menggambarkan estimasi
penerimaan dan pengeluaran kas keseluruhan
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus