Ada 2 bentuk dalam
penyajian laporan arus kas yaitu sebagai berikut :
1.
Direct method.
Dalam
metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan
kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi
secara lengkap (gross) dan baru dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan
pembiayaan. Keunggulan utama dari metode langsung ini adalah bahwa metode ini
melaporkan sumber dan penggunaan kas dalam laporan arus kas. Kelemahan utamanya
adalah bahwa data yang dibutuhkan seringkali tidak mudah di dapat dan biaya
pengumpulannya umumnya mahal.Metode Langsung menggolongkan berbagai kategori
utama dari kegiatan operasi. Metode langsung lebih mudah untuk dimengerti, dan
memberikan informasi yang lebih banyak untuk mengambil keputusan.
2.
Indirect method.
Dalam
metode ini net income disesuaikan (reconcicle) dengan menghilangkan:
a.
Pengaruh
transaksi yang masih belum di realisasi (defferal) dari arus kas masuk dan
keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah persediaan defferal
income, arus kas masuk dan keluar dari transaksi yang accured seperti piutang dan
utang.
b.
Pengaruh
perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan pembiayaan yang tidak
mempengaruhi kas seperti : penyusutan, amortisasi, laba rugi dari penjualan
aktiva tetap dan dari operasi yang dihentikan (yang berkaitan dengan kegiatan
investasi), laba rugi pembatalan utang (transaksi pembagian)
Keunggulan dalam metode ini adalah memusatkan pada perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi. Dalam hal ini, metode tersebut menunjukan hubungan antara laporan laba rugi, neraca dan laporan arus kas.
Keunggulan dalam metode ini adalah memusatkan pada perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi. Dalam hal ini, metode tersebut menunjukan hubungan antara laporan laba rugi, neraca dan laporan arus kas.
Karena
datanya dapat tersedia dengan segera, maka metode ini lebih murah dibandingkan
dengan metode langsung. Penyusunan
laporan arus kas dengan menggunakan metode ini diawali dengan laba bersih dan
menyesuaikan laba bersih tersebut sehingga diperoleh arus kas dari aktivitas
operasi.
Kedua metode tersebut
mendatangkan jumlah sub-total yang sama untuk kegiatan operasi, kegiatan
investasi, kegiatan pendanaan dan arus kas bersih selama periode tertentu.
Metode tersebut berbeda hanya dalam cara menunjukkan arus kas dari kegiatan
operasi.
Penyusunan anggaran kas,
menurut Riyanto (1978 : 90), dapat dilakukan dengan beberapa tahap sebagai
berikut :
a.
Menyusun
estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasional perusahaan.
Transaksi-transaksi di sini merupakan transaksi operasi (operating
transactions). Pada tahap ini dapat diketahui adanya defisit (kekurangan) kas
atau surplus (kelebihan) kas.
b.
Menyusun
perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber-sumber
lainnya yang diperlukan untuk menutup defisit kas. Juga disusun estimasi
pembayaran bunga kredit tersebut beserta waktu pembayarannya kembali. Transaksi-transaksi
di sini merupakan transaksi finansiil (financial transaction).
c.
Menyusun
kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya
transaksi finansiil. Anggaran kas yang final ini merupakan gabungan dari
transaksi operasional dan transaksi finansiil yang menggambarkan estimasi
penerimaan dan pengeluaran kas keseluruhan
Perbedaan utama dari 2
metode penyusunan cashflow adalah :
Metode Langsung
|
Metode Tidak Langsung
|
Laporan Cashflow disusun dari
buku kas/bank
|
Laporan Cashflow disusun
dari LaporanKEUANGAN (Neraca & LR)
|
Karena disusun berdasarkan buku
kas, pada saat pencatatan setiap transaksi kas, harus langsung digolongkan
dalam ke-3 jenis aktivitas. Tujuannya untuk mempermudah penyusunan.
|
Tidak diperlukan penggolongan
pada setiap transaksi kas. Pengelompokan aktivitas transaksi disusun
berdasarkan akun/rekening dalam laporan Keuangan.
|
makasiiih heheheh
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus